Bersamaan dengan hari mangrove sedunia dan bulan bebas plastik, pada hari Kamis tanggal 26 Juli 2023, nota kesepahaman dibuat dengan melibatkan industri nasional dan global termasuk satu perusahaan yang mengelola ekosistem mangrove untuk wisata dan konservasi, dalam peran serta menjaga dan mengelola lingkungan pesisir yang lebih baik.
Kerja sama ini menjadi quadripartite agreement dengan Solinatra yang merupakan perusahaan yang berbasis di Belanda, PT. ATMI IGI Center yang berada di Surakarta, Taman Wisata Alam Angke Kapuk (TWAAK), dan Fakultas Biologi Unsoed.
Direktur UPT Layanan Internasional Unsoed, Dr.rer.nat. Erwin Riyanto Ardli mengatakan mangrove merupakan ekosistem unik yang memiliki jasa dan layanan ekosistem yang penting bagi manusia dan alam. Dalam kerja sama ini mangrove dijadikan objek utama yang akan dikaji dan didorong pengelolaannya agar lebih baik di masa mendatang.
Kerjasama dengan TWAAK bukan yang baru bagi Unsoed khususnya Fakultas Biologi, karena sejak Februari 2022 telah terjalin kerja sama dalam mendukung program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) dengan bentuk kegiatan pembelajaran magang. Selain itu, riset bersama terkait dengan simpanan karbon, dan biodiversitas mangrove di TWAAK telah dimulai pada tahun 2023 ini.
“Kami bekerja sama dalam rangka program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), salah satunya adalah magang mahasiswa. Jadi setiap semester kami mengirimkan empat mahasiswa untuk magang di lokasi ini,” kata Erwin yang juga selaku Dosen Peneliti Bidang Ekologi Mangrove di Unsoed.
Kegiatan ini mendorong peran serta perguruan tinggi khususnya Unsoed dalam peranannya mengelola modal dasar pembangunan dengan menjaga dan mengelola sumber daya alam dengan lebih baik, yang melibatkan perusahaan, industri dan instansi lain baik nasional maupun global seperti TWAAK, ATMI dan Solinatra. Hal tersebut tentunya semakin selaras dengan visi Unsoed, yaitu pada tahun 2034 diakui dunia sebagai pusat pengembangan sumber daya perdesaan dan kearifan lokal.
Melihat di sisi lain dalam kolaborasi ini, pusat unggulan atau Center of Excellence yang dibentuk oleh Solinatra dan PT. ATMI IGI Center berperan untuk menyediakan produk biomaterial yang ramah lingkungan dan menginisiasi program penanaman mangrove bebas plastik. Berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan, Solinatra dan ATMI IGI telah mengembangkan mangrove pot yang dapat terurai secara hayati atau terbiodegradasi (biodegradable) untuk mengatasi polusi plastik yang terkait dengan penanaman mangrove di laut.
Alternatif dari pemakaian polybag plastik untuk menanam bibit, propagul mangrove awalnya ditanam di mangrove pot yang bebas plastik. Saat mangrove tumbuh, pot yang dapat terbiodegradasi secara alami akan rusak dan akarnya dapat menyebar. Pendekatan sadar lingkungan ini tidak hanya bermanfaat bagi pertumbuhan pohon, tetapi juga terurai tanpa adanya kontaminasi berbahaya atau mikroplastik yang mencemari perairan.
Pengembangan mangrove pot yang biodegradable oleh Center of Excellence tidak hanya mendukung tujuan reboisasi di Indonesia, tetapi juga mengurangi emisi karbon dan meminimalkan pencemaran atau dampak lingkungan.
Recent Comments